Wednesday, June 6, 2018

Kebajikan Isti'adhah

0 Comments
 Kebajikan Isti'adhah 
Virtues of the Isti`adhah



  Isti`adhah membersihkan mulut dari ucapan yang busuk yang telah dimasukinya. Ia juga membersihkan mulut dan menyiapkannya untuk membaca ucapan Allah. Selanjutnya, Isti'adhah memerlukan bantuan Allah dan mengakui kemampuanNya untuk melakukan segala-galanya. Isti'adhah juga menegaskan kelonggaran, kelemahan dan ketidakupayaan pelayan untuk menghadapi musuh kejahatan batinnya, yang Allah sendiri, yang menciptakan musuh ini, mampu mengusir dan mengalahkan. Musuh ini tidak menerima kebaikan, tidak seperti musuh manusia. Terdapat tiga Ayat di dalam Al-Qur'an yang mengesahkan fakta ini. Juga Allah berfirman,
The Isti`adhah cleanses the mouth from the foul speech that it has indulged in. It also purifies the mouth and prepares it to recite the speech of Allah. Further, the Isti`adhah entails seeking Allah's help and acknowledging His ability to do everything. The Isti`adhah also affirms the servant's meekness, weakness and inability to face the enemy of his inner evil, whom Allah alone, Who created this enemy, is able to repel and defeat. This enemy does not accept kindness, unlike the human enemy. There are three Ayat in the Qur'an that affirm this fact. Also, Allah said,
﴿إِنَّ عِبَادِى لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَـنٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلاً ﴾
(Sesungguhnya, hamba-hambaKu (yang beriman kepada orang-orang yang beriman), kamu sekali-kali tidak berkuasa atas mereka, dan cukuplah Tuhanmu sebagai Pengawal (17:65).
Kita harus menyatakan di sini bahawa orang percaya, yang musuh manusia membunuh, menjadi martir, manakala mereka yang menjadi korban kepada musuh batin - Syaitan - menjadi penyamun. Tambahan pula, orang-orang yang beriman yang dikalahkan oleh musuh yang jelas - kafir - mendapat ganjaran, sedangkan mereka yang dikalahkan oleh musuh batin mendapat dosa dan menjadi sesat. Oleh kerana Syaitan melihat manusia di mana manusia tidak dapat melihatnya, adalah wajar bahawa orang-orang beriman berlindung dari Syaitan dengan siapa yang tidak dapat dilihat Setan. Isti'adhah adalah suatu bentuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencari perlindungan denganNya dari kejahatan dari setiap makhluk jahat.
 (Verily, My servants (i.e. the true believers of Islamic Monotheism) ـ you have no authority over them. And sufficient is your Lord as a Guardian.) (17:65).
We should state here that the believers, whom the human enemies kill, become martyrs, while those who fall victim to the inner enemy - Satan - become bandits. Further, the believers who are defeated by the apparent enemy - disbelievers - gain a reward, while those defeated by the inner enemy earn a sin and become misguided. Since Satan sees man where man cannot see him, it is befitting that the believers seek refuge from Satan with Whom Satan cannot see. The Isti`adhah is a form of drawing closer to Allah and seeking refuge with Him from the evil of every evil creature.

No comments:

Post a Comment

 
back to top